Tabloid HORAS Hadir Kembali
Tabloid HORAS yang ada di tangan pembaca kali ini merupakan bacaan alternatif. Banyak media cetak dan media online yang terbit belakangan ini, khusunya menyangkut Batak. Semuanya baik dan membawa pencerahan.
Khusus media yang isinya seputar habatahon di Riau belakangan ini tidak ditemukan lagi. Tabloid Horas ini muncul kembali atas permintaan beberapa orang warga Batak yang ada di Pekanbaru. Mereka rindu dengan berita-berita menyangkut kehidupan orang batak khususnya baik yang adi bona pasogit, Jakarta, Medan dan daerah lainnya.
Lalu, beberapa orang teman wartawan sepakat untuk menerbitkan media ini. “Bila perlu kita tektekan dan tidak perlu mencari pemodal besar,” kata Kombes seorang pecinta media batak.
Memang, tahun 2000-an, Tabloid Horas pernah terbit. Awalnya didirikan dan dikelola oleh Bung Peha dan Johannes Sinaga. Kemudian menejemennya diambil oleh St HW Hutahaean. Viator, Sory Nababan dan Gaya Hutasoit dilibatkan untuk mengelola media ini. Namun, umurnya pendek.
Beberapa lama kemudian, Oberlin Marbun dan Tommy Simanungkalit menerbitkan Tabloid Horas. Mereka menambah nama Plus dibelakangnya. Pemodalnya termasuk AB Purba dan Jumaga Nadeak. Beberapa tahun kemudian tidak muncul lagi.
Pendiri awal Tabloid Horas, bung Peha, bersama rekan lainnya sepakat untuk menghadirkan Tabloid Horas kembali.
Kiranya media ini menjadi salah satu bahan bacaan bagi masyarakat yang ada di negeri ini, khususnya masyarakat batak.
Selain berita-berita habatahon yang ada di Riau, redaksi juga akan memuat tulisan tentnag Tarombo, berita dari bona pasogit dan berita dari tanah rantau lainnya. Dengan demikian bilka membaca Tabloid Horas pembacara bisa mengetahui kejadian dan peristiwa tentang habatahon. Semoga pembaca puas. *)
Tabloid HORAS yang ada di tangan pembaca kali ini merupakan bacaan alternatif. Banyak media cetak dan media online yang terbit belakangan ini, khusunya menyangkut Batak. Semuanya baik dan membawa pencerahan.
Khusus media yang isinya seputar habatahon di Riau belakangan ini tidak ditemukan lagi. Tabloid Horas ini muncul kembali atas permintaan beberapa orang warga Batak yang ada di Pekanbaru. Mereka rindu dengan berita-berita menyangkut kehidupan orang batak khususnya baik yang adi bona pasogit, Jakarta, Medan dan daerah lainnya.
Lalu, beberapa orang teman wartawan sepakat untuk menerbitkan media ini. “Bila perlu kita tektekan dan tidak perlu mencari pemodal besar,” kata Kombes seorang pecinta media batak.
Memang, tahun 2000-an, Tabloid Horas pernah terbit. Awalnya didirikan dan dikelola oleh Bung Peha dan Johannes Sinaga. Kemudian menejemennya diambil oleh St HW Hutahaean. Viator, Sory Nababan dan Gaya Hutasoit dilibatkan untuk mengelola media ini. Namun, umurnya pendek.
Beberapa lama kemudian, Oberlin Marbun dan Tommy Simanungkalit menerbitkan Tabloid Horas. Mereka menambah nama Plus dibelakangnya. Pemodalnya termasuk AB Purba dan Jumaga Nadeak. Beberapa tahun kemudian tidak muncul lagi.
Pendiri awal Tabloid Horas, bung Peha, bersama rekan lainnya sepakat untuk menghadirkan Tabloid Horas kembali.
Kiranya media ini menjadi salah satu bahan bacaan bagi masyarakat yang ada di negeri ini, khususnya masyarakat batak.
Selain berita-berita habatahon yang ada di Riau, redaksi juga akan memuat tulisan tentnag Tarombo, berita dari bona pasogit dan berita dari tanah rantau lainnya. Dengan demikian bilka membaca Tabloid Horas pembacara bisa mengetahui kejadian dan peristiwa tentang habatahon. Semoga pembaca puas. *)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar