Horas;Dumai
Sorotan berita surat kabar terkait aktivitas mafia BBM dan CPO ilegal di Wilayah Riau seperti Dumai, Rohil dan Kampar maupun daerah Siak sejak dalam minggu kedua hingga minggu kertiga juli 2013,tidak tanggung tanggung , membuat beberapa oknum diduga kaki tangan mafia CPO yang selama ini kenyang makan has ail kejahatan usaha minyak ilegal jadsi kewbakaran jenggut, bahkan ada yang kepanasan pusing tujuh keliling setelah kejahatan mafia minyak BBM dan CPO itu diberitakan Koran ini pada edisi dua pekan yang lalu.
Ironinya setelah muncul berita tentang maraknya aktivitas mafia minyak ilegal itu di Riau kroni kroni mafia tersebut jadi kelabakan pusing bak cacing kepanasan .dalam kondisi itu pula ada yang coba coba menjilat pantang Sobilak,alias Sok hebat , seperti bahasa kata halak hita “ada yang pabilak bilakkon “ dengan cara ambil muka pada Mafia,sok bisa mengatur Wartawan agar tidak diberitakan lagi ,Oalah adu hai malunya itu”ada ada saja muncul gaya trik wong edan “.setelah berselang satuhari berita di tabloid Horas ,ada pula yang menelpon wartawan koran ini karena berita penampungan minyak COP di bukit nenas dan bagan besar itu. Konon sesuai keterangan dirangkum wartawan horas bahwa uasaha tersebut tidak pernah terdengar dirazia Polisi.
Seperti diberitakan beberapa Koran termasuk media ini ,maupun surat kabar terbitan Sumut ean terbitan ibukotas Jakarta ,membuat oknum tertentu pusing bak cacing kepanasan. diduga oknum oknum tersebut merasa terusik karenakehilangan jatah Upeti setiap bulan” atau jatah dari Mafia . indikasi itu tampak sebab oknum yang menghubungi T. Tampubolon wartawan tabloid Horas pada jumat siang (12/7),melaalui telepon adalahg salah seorang pekerja penampungan CPO dibukit nenas, dan seraya menyebut Kenapa diberitakan mafia CPO ?? kata penelpon itu menghardik , yach nadanya sok anggar jagolah , bak kata orang halak hita kalau disumut “pabilak bilakkon”. ada lagi oknum diduga kaki tangan mafia tersebut yang lagi lagi ikut jadi kebakaran jenggot karena permainawn akal busuknya disoroti berita di surat kabar oknum ini, diduga kuat setiap bulan dapat jatah Upeti ratusan ribu rupiah perbulan dari mafia itu. Yang ahirnya oknum oknum itu sempat mencari cari penulis berita mafia itu. m . tidak jelas diketahui Horas apa maksud tujuannya mencari wartawan .
Diduga kaki tangan mafia itu takut kehilangan jatah Upeti .sebab dalam telepon tersebut ada indikasi merasa kesal berat, karena mafia CPO bisa terbit beritanya di beberapa surat kabar.artinya oknum itu diduga kategori orang yang “tergolong mungkin tolol banget” .mungkin dipropokasi dan dihasut oknum wartawan yang bermoral tempe” kuat dugaan oknum tersebut setiap bulannya kenyang dapat jatah upeti dari mafia CPO itu .mungkin maunya oknum oknum yang kebakaran jenggot tadi janganlah diberirakan kejahatan tersebut.atau bisa mungkin dianggapnya seakan semua oknum wartawan yang ada di Dumai bermentalitas sontoloyo .semua elemen masyarakat tahu di era reformasi ini aturan dan undang undang maupun supremasi Hukum harus berjalan dengan baik kata pasukan jelajah LCKI Kota Dumai Hariyadi dan Tampu bolon didampingi Rudy S yang juga Direktur kemitraan &mediasai Clean Governance (lembaga relawan anti korupsi ) itu pada Wartawan Koran ini.
Kejahatan harus dicegah. Sebut Rudy S, penampungan minyak ilegal adalah kategori perbuatan yang melawan Hukum ,artinya itu adalah kejahatan. Terpisah , LCKI (Lembaga Cegah Kejahatan )tidak Diam di Riau. kasus mafia CPO ilegal ini segera kita dilaporkan ke Mabes Polri ujar Hariyadi. Masalah ini dikordinasikan sudah kepada ketua Presidium DPP LCKI di Jakarta Bapak Jendral POL (purn)Prof.Drs Dai Bachtiar.SH. tegas Dewan pakar LCKI Dumai – Riau tersebut. Terkait kejahatan mafia minyak ini, sekretaris DPC LCKI Dumai Ir T.Tampubolon menegaskan , oknum yang kebakaran jenggot itu telah kita disampaikan kepada Reskrim Polresta Dumai .nanti bila perlu oknum ini bisa dijadikan untuk sebagai saksi terkait keberadaan usaha mafia minyak ilegal itu .”apa sih maunya?? kok mereka yang kasak kusuk kebakaran jenggot tak karu karuan, pantang sobilak atau sok hebat terus menelponi saya ,karena kejahatan itu diberitakan beberapa surat kabar.kita mau lihat oknum oknum yang kebaaran jenggot itu , kalau ada terjadi apa apa pada wartawan berarti ulah mereka itulah, tinggal menangkapnya saja lagi terang sekretaris LCKI itu .
Impormasi beredar, dilapangan terkait permainan jahat mafia CPO dan BBM bahwa oknum yang sok pantang sobilak dan patentengan menelepon wartawan trabloid Horas itu, juga mengaku wartawan pula. Ini memang sudah memalukan .mungkin sekongkol atau KKN dia sama mafia CPO tersebut. Untuk itu LCKI di Riau minta Kapolda Riau yang baru,Brigjen Pol Condro Kirono sudah tiba saatnya segera menangkap mafia CPO maupun oknum yang dapat jatah upeti tiap bulan dari mafia tersebut tegas sekretaris LCKI itu. (RDS/TTP)