Andus Hutasoit, Ketua Umum IKBPS Terpilih |
Horas, Pekanbaru
Seluruh Punguan Parsahutaon yang ada di Kota
Pekanbaru akhirnya
bersepakat untuk menghidupkan kembali Paguyuban Ikatan Keluarga Batak
Pekanbaru
Sekitarnya (IKBPS) dan secara aklamasi Andus Hutasoit terpilih sebagai
Ketua
Umum. Kesepakatan itu diambil pada pertemuan seluruh pengurus
parsahutaon yang
ada di kota Pekanbaru, Sabtu malam (19/1) di Hotel Ibis Pekanbaru. yang
dihimpun dan diprakarsai oleh Andus Hutasoit Dengan demikian, seluruh
Punguan Parsahutaon (batak) yang ada di Kota Pekanbaru tidak lagi
mengakui dan tidak lagi menerima kehadiran Ikatan Keluarga Batak Riau
(IKBR). Namun, bila kedua kubu IKBR bersatu, maka IKBPS akan melebur
kembali ke IKBR.
Pada pertemuan pertama di Hotel Ibis
Pekanbaru, Selasa, (8./1), seluruh Pengurus Punguan Parsahutaon telah
memberi mandat kepada sembilan orang sebagai Tim Rekonsiliasi yaitu
mempersatukan dua kubu IKBR yang sedang mengklaim dirinya yang benar
yaitu kubu Tumpal Hutabarat (versi Mubes) dan Cornelius Barus (versi
Mubeslub).
Ketua Tim Rekonsiliasi Andus Hutasoit dalam
pertemuan kedua, Sabtu malam (19/1) di Hotel Ibis menjelaskan, tim
rekonsiliasi telah mengundang pihak Tumpal Hutabarat dan Cornelius Barus
pada hari Sabtu, (12/1) di Sekretariat Tim Jalan Sentosa Pekanbaru.
Yang hadir hanya Tumpal Hutabarat. Sementara Cornelius Barus dkk tidak
hadir.
Usai pertemuan dengan Tumpal Hutabarat,
Hinsatopa Simatupang mengundang Tim Rekonsiliasi ke kantornya. Namun,
kata Andus Hutasoit, Hinsatopa Simatupang tidak bersedia untuk
dipersatukan dengan pihak Tumpal Hutabarat.
Mandat
kepada kami hanya satu minggu dan tugas sudah kami jalankan, namun
hasilnya kedua kubu tidak bisa dipersatukan. Karena itu kami serahkan
kepada floor apa langkah yang akan kita tempuh untuk selanjutnya, kata
Andus Hutasoit.
Yonesri Situmeang yang memimpin rapat
malam itu memberi kesempatan kepada floor untuk memberi tanggapan atas
pemaparan yang disampaikan Andus Hutasoit selaku ketua tim rekonsiliasi
sekaligus pemrakarsa.
Tumpak Manalu yang diberi
kesempatan pertama untuk menyampaikan tanggapan meminta kepada tim
rekonsilisasi yang sekaligs menjadi pimpinan rapat dan duduk di depan
untuk mengambil sikap yaitu membentuk kepengurusan Ikatan Keluarga Batak
Pekanbaru Sekitarnya (IKBPS) sesuai dengan kesepakatan pertama yang
menyebutkan "bila tim tidak berhasil dalam tempo satu minggu untuk
mempertemukan kedua kubu, maka akan dibentuk kepengurusan IKBPS".
Patar
Sitanggang juga mempertegas agar komitmen semula segera dilaksanakan.
Cuma dia meminta kepada seluruh pengurus parsahutaon yang ada di
Pekanbaru agar tidak plin-plan. Artinya, semua harus mempunyai komitmen
untuk membentuk IKBPS dan tidak tunduk kepada salah satu kepengurusan
IKBR yang ada sekarang.
Pembicara lain seperti Manurung
Parhasapi, Nainggolan dari Rumbai, Togap Marpaung, Sianipar dan utusan
dari Palas serta pembicara lainnya mengutarakan pendapat yang sama.
Semuanya sepakat untuk membentuk kepengurusan IKBPS.
Untuk
menjawab pertanyaan dari floor, Dapot Sinaga mencoba memberi sedikit
ulasan tentang keberadaan IKBPS. Menurut Dapot Sinaga, sebenarnya IKBPS
merupakan cikal bakal terbentuknya IKBR. Dan pada awalnya di tahun 2000
IKBPS dan IKBR sama-sama dikukuhkan. Beberapa lama setelah itu,
terbentuk juga Ikatan Keluarga Batak Duri (IKBD), Ikatan Keluarga Batak
Dumai dan IKB-IKB lainnya di Riau. Di pertengahan perjalanannya,
akhirnya semua IKB yang ada di daerah dirubah nama menjadi IKBR dan
berada dibawah kepengurusan IKBR Pusat yang berkedudukan di Pekanbaru.
Karena itu, tidak ada salahnya kita kembali ke asal yaitu IKBPS.
Setelah
semuanya sepakat, maka pimpinan rapat Yonesri Situmeang mengajukan
pertanyaan kepada floor "apakah kita semua setuju untuk membentuk
IKBPS?". Floor menjawab "setuju........". Maka pimpinan rapat mengetuk
palu pertanda bahwa IKBPS resmi dibentuk kembali.
Pemilihan Ketua Umum
Pimpinan
rapat melemparkan kepada floor siapa calon ketua sekaligus
mempersilahkan siapa diantara floor dan jajran pimpinan rapat yang
menjadi ketua. Tumpak Manalu secara spontan mengusulkan nama Andus
Hutasoit. Hampir seluruh floor bersedia. Namun, seorang peserta rapat
Siagian tunjuk tangan dan mengusulkan nama Dapot Sinaga. Namun Dapot
Sinaga langsung menjawab bahwa dirinya tidak bersedia menjadi ketua
IKBPS. "Selama ini saya adalah sekretaris Generasi Muda Batak Pekanbaru.
Dan dalam waktu dekat, kami akan melaksanakan Musda dan saya akan
mencalonkan sebagai Ketua Generasi Muda Batak Pekanbaru," kata Dapot.
Dapot
Sinaga yang dari tadi sudah memegang palu, kembali bertanya kepada
floor apakah floor setuju bahwa Ketua IKBPS adalah Andus Hutasoit,
seluruh mengatakan setuju. Sebelum palu diketok, Manurung Parhasapi
angkat bicara agar semua angkat tangan dan berdiri sebagai pertanda
persetujuan aklami kepada Andus Hutasoit. Dapot Sinaga pun mengetuk palu
sebanyak tiga kali.
Setelah itu Andus Hutasoit ditanya
apakah bersedia? Dia terdiam sejenak sambil memandangi satu persatu
floor. Akhirnya dia berkata "ya". Untuk menyusun kepengurusan lengkap,
Andus Hutasoit otomatis menjadi Ketua Tim Formatur ditambah tujuh orang
mewakil Pengurus Punguan Parsahutaon, dari lima sub etnis dan para
peimpinan rapat.
Sebelum
rapat ditutup, Patar Saitanggang, seorang pengacara dan aktivis buruh
kembali memegang corong dan meminta kepada ketua dan pengurus terpilih
nantinya agar IKBPS jangan dijadikan sebagai alat untuk kepentingan
pengurus IKBPS. Jangan dijadikan alat politik. Bila memang ada aspirasi
untuk itu, kita semua berkumpul seperti ini untuk membicarakannya
bersama-sama. Kita jadikan wadah ini untuk kepentingan bersama, bukan
untuk kepentingan pribadi, kata Patar Sitanggang.Andus Hutasoit bangkit
berdiri ke podium dan menyampaikan bahwa dia sangat setuju dengan apa
yang disampaikan Patar Sitanggang.
Di akhir acara, FK
Saragih memberikan pengarahan kepada seluruh pengurus Punguan
Parsahutaon dan seluruh yang hadir dalam ruangan itu. Dia mengharapkan
kiranya organisasi ini berjalan sesuai harapan masyarakat batak.
Sesekali peserta rapat tertawa dibuat FK Saragih dengan gaya humornya.
Selamat buat IKBS.*)
FK Saragih, M Simamora, Tumpak Manalu |
Dapot Sinaga, Yonesri, Bintang Sianipar |
Andus dan Rustam Panjaitan |