Daftar Blog Saya
Kamis, 31 Oktober 2013
Penerima Dana Bansos PDS 2012 Banyak yang Siluman?
Kader PDS Desak Kapolda dan Kajati Riau Usut Tuntas Dana Bansos DPRD Pekanbaru Fraksi PDS
Pekanbaru, Horas
Pdt. Samuel Christian Sitompul |
Hal tersebut diungkapkan Ketua Forum Kasih Pemantau Moral Partai Damai Sejahtera Pekanbaru Samuel Christian Sitompul kepada Tabloid Horas, Jumat (25/10) di Pekanbaru. Mereka itu tidak lagi kader terbaik PDS karena sudah tidak bermoral lagi. Tiga orang dari mereka yaitu Kudus Kurniawan Siahaan, Fery Shandra Pardede dan Donna Hutauruk telah pindah partai ke Hanura. “Ketiganya telah pindah partai dari PDS ke Hanura. Mereka itu tidak lagi kader PDS,” kata Samuel.
Walikota Pekanbaru H Firdaus ST MT diminta supaya menasik semua fasilitas yang melekat pada diri anggota DPRD tersebut seperti mobil dinas, fasilitas rumah dan fasilitas lainnya.
Kami berharap, siapa saja yang terlibat dalam pencairan dana Bansos tersebut supaya dipanggil dan dipertanggungjawabkan di depan hukum. Nama-nama penerima Bansos 2012 tersebut disebutnya banyak yang siluman.
Sebagai contoh, dalam rekap data penerima dana bansos DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PDS tahun anggaran 2012 disebutkan ada penerima Himpunan Pemuda Bloger Pekanbaru. Setelah dicek di internet, nama itu tidak ada. Ada lagi nama Parsahutaon Intelek Anak Bangsa. Sementara pimpinan Oasis Institut Raya Nainggolan ketika ditanya soal dana bantuan untuk Oasis Institur dia mengatakan tidak ada menerima dana dimaksud sebesar Rp 10 juta. “Saya tidak ada menerima dana itu,” tandas Raya Nainggolan. Ada juga kelompok pemuda-pemudi Pempromosi Teknologi di jalan Perjuangan Rumbai, Perhimpunan Pedagang Sayur Mayur Jalan Damai Palas, Himpunan Masyarakat Pemantau Jajanan Sehat, Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi Pekanbaru, Himpunan Pemuda Cegah Narkoba, Kelompok Sosial Masyarakat Sejahtera Jalan Garuda Sakti, Kelompok Pelestasi Musik Tradisional Batak Jalan Perjuangan Palas, dan lain-lain.
Yang menjadi pertanyaan, kata Samuel, apakah nama-nama ini ada sampai sekarang. Dia menduga bahwa nama-nama itu ada yang siluman.
Sementara itu keempat anggota dewan tersebut tidak bersedia diwawancarai. Ditelepon tidak diangkat. *)
IKBR JALIN KERJASAMA DENGAN PKPI
Alisyahbana Ritonga dan Sutiyoso |
Pekanbaru, Horas
Dalam rangka musyawarah kerja Partai Keadilan Persatuan Indonesia (mukerprov PKPI Riau ) pada hari Sabtu (26/10) di Balai Sudirman Pekanbaru, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional PKPI Letnan Jendral (Purn) DR H Sutiyoso SH melakukan kunjungan silaturahmi dengan Pengurus Pusat Ikatan keluarga Batak Riau berserta jajaran dan tokoh masyarakat batak Riau.
Adapun agenda Ketua Umum DPN Bapak Letnan Jendral DR H Sutiyoso SH ke Pekanbaru adalah dalam rangka membuka musyawarah kerja dan pembekalan Calon Legislatif (Caleg) PKPI se-Prov Riau. Selain membuka acara musyawarah Ketua Umum DPN atau yang akrab di sapa Bang Yos juga melukakan dialog interaktif di salah satu TV lokal di Pekanbaru.
Ketua DPN dalam pertemuan dengan ketua IKBR dan jajaran tampak hangat berbincang dalam pertemuan tersebut. Adapun rombongan dari Partai Keadilan Persatuan Indonesia yang ikut mendampingi Bang YOS dalam Rombongan adalah ketua DPP Prov Riau Drs Alisyahbana Ritonga SH MH, Marganda Simamora dan pengurus lainnya. Dari jajaran Pengurus IKBR Pusat tampak Ketua Umum Drs Cornelius Barus Apt, Sekjen DR Hinsatopa Simatupang, Bendahara umum Hofman Haloho, Jhon Dongoran, DS Purba, SP Sihombing dan pengurus lainnya.
Tampak dalam pertemuan tersebut terjadi komunikasi yang panjang yang diawali dengan cerita bang Yos memaparkan perjuangan partai dalam menempuh perjuangan panjang untuk ikut dalam pemilu 2014 yang akan datang serta menceritakan berbagai persoalan bangsa yang terjadi ditingkat pusat dan daerah. Sementara itu dari IKBR Prov Riau ikut juga memaparkan permasalahan dan persoalan yang terjadi di Riau kepada bang Yos.
Pada pertemuan tersebut juga sepakat untuk memperkuat persoalan hukum di Indonesia dimana sekarang dilihat, persolan hukum sekarang tumpul keatas dan tajam kebawah dan persoalan korupsi merusak tatanan ekonomi baik di pusat maupun daerah, sosial dan budaya di NKRI. Untuk itu diharapkan kerjasama semua elemen bangsa untuk mencapai cita cita bangsa indonsia tersebut.
Terakhir bang Yos mengucapkan terimakasih kepada Pengurus Ikatan Keluarga Batak Riau (IKBR) yang sudi menerima kunjungan kerja beliau, begitu juga ketua umum IKBR mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya atas kunjungan Ketua DPN PKPI atau Bang YOS dimana dengan kesibukanya sebagai ketua Partai dan Tokoh Nasional masih sempat berkunjung ke Posko IKBR di ELKOS center Jalan Nangka Pekanbaru, jelas Drs Cornelius Barus.
(Manroe)
Sebanyak 309 Siswa Peroleh Penghargaan Prestasi dari KUBANGGA
Risma Rezaki Sitompul
Sebanyak 309 orang siswa dan mahasiswa yang berprestasi akan menerima Penghargaan Prestasi Pendidikan (P3) Tahun Ajaran 2012/2013 dari organisasi sosial komunitas Kristen Kumpulan Anak Bangsa Peduli Anak Bangsa (KUBANGGA). Penyerahan penghargaan berupa uang tunai terseb
ut akan dilakukan langsung di Gereja masing-masing penerima. Sedangkan penyerahan penghargaan dari Tim KUBANGGA kepada perwakilan masing-masing Gereja untuk wilayah Pekanbaru digelar di Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI), Jalan Sudirman Pekanbaru, Senin (21/10/2013) sore.
PEKANBARU, Horas
Berdasarkan data yang dipaparkan saat acara penyerahan kepada perwakilan Gereja, dari sebanyak 1.496 orang pemohon yang mengajukan diri, sebanyak 1.282 orang dinyatakan lolos kualifikasi berkas. Namun, akibat keterbatasan ketersediaan dana sebesar Rp. 250.000.000, Tim Kubangga terpaksa harus menetapkan sebanyak 309 orang penerima penghargaan sesuai dengan prestasi yang dicapai serta dana yang ada.
“Dengan berat hati kami harus sampaikan karena adanya keterbatasan dana. Bahkan, kami juga akhirnya menambah jumlah dana penghargaan menjadi total Rp. 288.100.000. Bagi adik-adik kami yang belum beruntung, kami bermohon agar tidak berkecil hati,” ungkap Risma Rezeki Sitompul, Koordinator Tim KUBANGGA, saat penyerahan kepada perwakilan gereja di RRI Pekanbaru, Senin (21/10/2013) sore.
Paparan Risma, program P3 KUBANGGA tahun 2012/2013 dimulai sejak bulan Mei dengan melakukan sosialisasi dalam bentuk brosur. Kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan berkas pada bulan Juli-Agustus, proses input data juga dilakukan pada bulan Juli-September. Sedangkan proses verifikasi pada bulan September-Oktober, dan akhirnya, penetapan penerima pada bulan Oktober
Untuk alokasi dana sebesar Rp. 288.100.000 tersebut, papar Risma lagi, KUBANGGA menetapkan kuota yakni 50% untuk siswa SD, 20% untuk siswa SMP, 20% untuk siswa SMA dan 10% untuk mahasiswa PTN dan bersifat inter denominasi. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Tim Kubangga dengan nomor : Istimewa.006/SK-KUBANGGA/X/2013 pada 2 Oktober 2013, untuk tingkat SD, P3 diberikan kepada 169 siswa dengan total penghargaan sebesar Rp 126.800.000 ditambah tas sekolah kepada 532 siswa. Tingkat SMP, P3 diberikan kepada 48 siswa dengan total penghargaan Rp. 51.250.000 ditambah tas sekolah kepada 238 siswa. Sedangkan tingkat SMA/SMK, P3 diberikan kepada 68 siswa dengan total penghargaan Rp.50.050.000.- ditambah tas sekolah kepada 159 siswa. Dan untuk tingkat Perguruan Tinggi, P3 diberikan kepada 24 mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di wilayah Riau dan diluar wilayah Riau dengan total penghargaan Rp 60.000.000.- ditambah tas sekolah kepada 42 mahasiswa.
Diungkapkan Risma, kondisi tersebut masih jauh dari prediksi. Sebab, untuk mengakomodir sebanyak 1.282 orang yang dinyatakan lolos kualifikasi berkas agar mendapat P3, maka membutuhkan dana 1, 840 Milyar Rupiah. Sehingga, untuk mengantisipasi adanya keterbatasan dana, Tim KUBANGGA sebelumnya telah menetapkan aturan berdasarkan ranking teratas dan waktu masuknya berkas pemohon. “Kedepannya, partisipasi dan komitmen bersama sangat dibutuhkan. Selain itu, Program P3 ini tak melihat latar belakang orang tua siswa, namun, prestasi. Kan belum tentu anak orang mampu juga pintar. Karena niat dasar KUBANGGA sudah jelas, yakni mendorong peningkatan Sumber Daya Manusia,” ungkapnya.
Untuk P3 kepada perwakilan gereja secara bergantian yang dibagi menjadi 4 wilayah yakni ; di Pekanbaru pada tanggal 21 Oktober, di Pangkalan Kerinci pada 23 Oktober, dan Rengat pada tanggal 23 Oktober, di Duri pada 24 Oktober, di Bagan Batu 25 Oktober dan Ujung Batu pada 26 Oktober. Selain itu, dalam penyerahan P3 dari pihak KUBANGGA kepada seluruh penerima yang diwakili Pihak Gereja (Pemimpin Jemaat), apabila Pemimpin Jemaat tidak dapat hadir, maka, dapat diwakilkan dengan membawa Surat Mandat yang ditandatangani Pemimpin Jemaat dan distempel resmi.
Lebih lanjut, terang Risma, Program yang mengusung misi ‘Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia atau Human Development Index (HDI)’ ini, tak lepas dari keterbatasan. Namun, pihaknya berharap, kualitas anak didik dan mahasiswa ditahun-tahun mendatang semakin baik. “Mereka diharapakan mampu menjadi pribadi yang berkarakter kuat, cerdas dan berintegritas karena tidak dapat dipungkiri tantangan masa depan bagi generasi penerus bangsa ini akan semakin berat,” ungkapnya.
Dari data yang dipaparkan saat acara, diketahui, satu diantara mahasiswa berprestasi penerima P3 dari KUBANGGA adalah Putri dari Almarhum (Alm) Jupernalis Samosir, atau Bang Samosir, Wartawan Tempo di Pekanbaru yang wafat pada 09 Juni 2013 lalu. Windi Lusia Samosir (18) saat ini mengecap bangku perkuliahan semester 5 di Jurusan Tehnik Mesin Fakultas Tehnik Universitas Riau (UR). Putri sulung Bang Samosir. Ini memang sudah dikenal cerdas. Ternyata, Windi adalah siswa akselerasi yang hanya mengecap SMP selama 2 tahun dan langsung masuk SMA. Bahkan, diusianya yang masih 18 tahun, Windi sekarang merangkap sebagai asisten dosen di Jurusannya. “Untuk 3 (tiga) mata kuliah, bang,” kata Windi saat ditemui.
Terkait Windi, Risma Sitompul juga mengaku terkejut atas kecerdasannya putri wartawan senior yang dikenal di Riau, Bang Samosir. Namun, Risma mengungkapkan bahwa seluruh berkas dan persyaratan Windi memang lengkap. “Berkas nya terverifikasi dengan baik dan IPK nya cocok, 3,78,” jelas Risma. (*)
Mulai 6 Oktober mendatang, nama-nama siswa dan mahasiswa yang dinyatakan lolos verifikasi sebagai penerima penghargaan prestasi pendidikan yang diselenggarakan Organisasi Sosial Kumpulan Anak Bangsa Peduli Anak Bangsa (KUBANGGA), akan diumumkan ke publik.
"Nama-nama penerima penghargaan prestasi pendidikan akan diumumkan dalam poster KUBANGGA yang ditempelkan di gereja-gereja pada tanggal 6 Oktober 2013," ungkap Ketua Tim KUBANGGA, Risma Rezeki Sitompul kepada wartawan, Rabu (02/10). Selanjutnya, penyerahan kepada pihak gereja akan dilakukan pada tanggal 21 Oktober.
Dikatakan Risma, dari sebanyak 1.473 orang yang memasukkan berkas kepada tim, sebanyak 1.286 orang dinyatakan lolos . Rinciannya, pada tingkat SD, dari total berkas 808 orang, yang lolos verifikasi sebanyak 693 orang. Lalu, di tingkat SMP, dari 319 orang dengan total berkas, yang lolos verifikasi sebanyak 288 orang. Tingkat SMA, dari 262 orang dengan total berkas, yang lolos verifikasi sebanyak 227 orangm Terakhir, tingkat Perguruan Tinggi, dari 84 orang dengan total berkas, yang lolos verifikasi 78 orang.
Mereka yang diseleksi ini merupakan siswa yang bersekolah dan mahasiswa dari perguruan tinggi negeri di dalam dan di luar wilayah Riau. Tapi orangtuanya harus berdomisili di Provinsi Riau. Menurut Risma, hasil seleksi oleh Tim KUBANGGA adalah final dan tidak boleh diganggu gugat.
Rangkaian kegiatan KUBANGGA ini sudah dimulai di akhir bulan Juni lalu. Diawali dengan penyebaran informasi dalam bentuk flyer (selebaran,red) digereja, yang memuat syarat dan ketentuan untuk mengajukan permohonan penghargaan prestasi pendidikan tersebut. Tim juga membuat sistem seleksi ambang batas (passing grade) berdasarkan nilai.
Selain itu, untuk tingkat SD,SMP dan SMA berprestasi, mereka harus peraih juara kelas dan atau juara umum 1, 2 dan 3. Dan, nilai rata-rata semester genap mereka minimal 8,5 dengan ketuntasan 100 persen didalam dan diluar wilayah Riau. Sementara untuk mahasiswa perguruan tinggi negeri di dalam dan di luar wilayah Riau IPK minimal harus 3,5. [brc]
Gratis Mengurus KTP dan KK
Manahan Panggabean, Calon Anggota DPRD Kampar Dapil 2 Siak Hulu dan Perhentian Raja
Manahan Panggabean |
"Saatnya kita bersatu bersama PKPI. Bila terpiilih menjadi anggota DPRD Kampar, mengurus KTP, KK, Akte Catatan Sipil dan Akte Lahir GRATIS tidak dipungut biaya". Inilah visi dan missi Manahan Panggabean, Calon anggota DPRD Kampar dari Dapil 2 Kecamatan Siak Hulu dan Perhentian Raja.
Selama ini, masih banyak warga Kabupaten Kampar, merasa terpinggirkan dan tidak terlayani oleh pemerintah. Mereka sudah lama tinggal di Kampar tapi masih banyak diantara mereka yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Ini adalah dasar dari semua urusan di pemerintahan. Bila tidak memiliki KTP, otomatis tidak bisa mengurus akte lahir dan catatan sipil. Dan urusan lainnya pasti terhambat.
Ada satu sifat masyarakat pendatang. Mereka malas mengurus dan merasa tidak perlu. Banyak diantara mereka yang tidak mempedulikannya, padahal sangat perlu. Namun, ada juga yang mengatakan, mereka dipersulit. Harus pulang kampung mengambil surat pindah, dan lain sebagainya. Inilah salah satu problema hidup yang dialami oleh kaum yang terpinggirkan. Bagaimana caranya memperoleh KTP sebagai identitas pribadi.
Manahan Panggabean yang akrab disapa Sabar Panggabean, sejak tahun 2010 dia sudah mencoba menerobos "dinding tebal" yang dianggap oleh sebagian orang sebagai penghambat dalam mengurus KTP, KK dan urusan lain. Hampir 500 kepala keluarga yang telah dia bantu dalam urusan ini. "Siapa saja yang datang kepada saya dalam hal urusan ini, pasti saya bantu. Dan hampir 500 kepala keluarga sudah saya bantu mengurus KTP, KK, dan urusan lainnya," kata Manahan Panggabean kepada Tabloid Horas.
"Saya bukan calo, tapi saya memperjuangkan hak-hak dari masyarakat Kampar yang merasa kesulitan dalam mengurus urusannya. Semuanya gratis, tanpa dipungut biaya," ujarnya.
Hal ini akan terus berlanjut sampai ia duduk di DPRD Kampar. Bila saya terpilih nanti, hal seperti ini akan terus berjalan dan semuanya gratis. Bagaimana anda bisa menyanggupi biaya pengurus KTP dan KK secara gratis? "Bila perlu setengah gaji saya, saya sisihkan untuk itu," kilahnya. Sebab, selama ini, persoalan KTP dan KK menjadi permasalahan pokok yang tidak bisa diatasi oleh pemerintah.
Dia memiliki nama panjang yaitu Sabar Tinggal Manahan Panggabean. Ini adalah nama pemberian orangtunya saat dia lahir. Selama kecil hingga dewasa dia selalu memakai nama Sabar. Pernah suatu ketika disaat dia duduk di bangku SMP di Jakarta, ketika itu dia tinggal di rumah abangnya. Setiap hari ada saja kakak kelasnya yang mengetuk kepalanya. "Sabar" ya… katanya setelah mengetuk kepalanya, apalagi badannya kecil. Sekali dua kali, dia tetap sabar seperti namanya. Lama kelamaan, dia pun gondok dan tidak sabar lagi. Lalu, dia membalas dan menghantam wajah temannya sampai lebam. Aku tidak "Sabar" lagi waktu itu, sehingga dia saya hajar. Dia pun tidak mau lagi memakai nama itu dan memakai nama Manahan. Setelah tamat SMP dia melanjutkan SMA di Surabaya dan tinggal di rumah abangnya.
Dia sempat kuliah di Akademi Ilmu Jurnalistik Jakarta, tapi tidak tamat. Walau tidak tamat, dia tetap menggeluti kehidupan sebagai wartawan. Dia telah melanglang buana di dunia jurnalistik. Terakhir dia banting setir menjadi seorang Pengusaha Gas. Dia tidak malu dengan usaha ini. Dari rumah ke rumah dia mengantarkan gas. Telepon genggamnya terus bordering dari pelanggannya. "Pak tolong diantarkan gas ke rumah," kata seorang pelanggannya di seputaran Siak Hulu.
Begitu pula dalam hal pendekatan dengan masyarakat seputar pencalonannya sebagai Calon Anggota DPRD Kampar dari Daerah Pemilihan Kecamatan Siak Hulu dan Perhentian Raja Nomor Urut 1. Sambil mengantar gas, dia pun menyelipkan namanya sebagai Caleg. Bahkan, sampai September 2013 ini, dia tidak mencetak kartu nama. "Apa betul bapak Caleg, soalnya, kartu nama Bapak tidak ada," ujar beberapa masyarakat. Dan dijawab "Untuk apa kartu nama, kita kan setiap hari jumpa". *)
Mari Bersatu, Kita Bangun Riau
Ir Marganda Simamora, Caleg DPRD Riau Dapil Kampar Nomor urut 7
Ir. Marganda Simamora |
“Mengapa saya memilih bergabung dengan PKP Indonesia, ibarat naik mobil bersih tanpa tikus dan pencopet, dan dinakhodai seorang Sutiyoso yang sudah teruji, Jenderal dua periode jadi Gubernur DKI Jakarta tanpa korupsi dan diskriminasi”
Ir Marganda Simamora dalam visi dan misinya mengajak seluruh masyarakat Riau untuk bersama-sama membangun Riau dengan mengesamping perbedaan. “Mari Bersatu Kita Bangun Riau, Hilangkan Perbedaan”
Latar belakang pendidikannya, Sarjana Pertanian, membuat ayah empat anak ini sering membela kepentingan rakyat yang menggantungkan diri dari hasil pertanian. Soalnya, dia adalah seorang aktivis LSM IPSPK3 RI. Mulai dari harga Tandam Buah Segar (TBS). Dia selalu berjuang untuk mempertahankan harga TBS agar selalu stabil.
Untuk mendapatkan hasil panen sawit yang bagus, menurutnya, pupuk sangat diperlukan. Karenanya, dia akan marah kepada pemerintah bila mendengar adanya oknum tertentu yang menyelewengkan pupuk. Misalnya, pupuk bersubsidi dijual dengan harga lapangan.
Disamping itu, dia selalu membantu masalah sengketa tanah yang terjadi antara masyarakat desa dengan pihak pengusaha. Hal ini sering terjadi di Kabupaten Kampar yang dikenal sebagai daerah perkebunan kelapa sawit.
Satu lagi, dia meminta kepada pemerintah agar membangun PKS mini, agar petani kelapa sawit tidak tergantung kepada PKS besar dengan demikian harga bisa stabil.
Hal-hal diatas sudah dia terapkan di Kabupaten Kampar, dan bila terpilih nanti menjadi anggota DPRD Provinsi Riau dari Kampar, dia, sudah barang tentu akan tetap memperjuangkan hak-hak rakyat kecil yang sering dialami oleh petani kelapa sawit.
Sudah barang tentu, disamping memperjuangkan hak-hak petani di pedesaan, dia juga paling tidak senang melihat orang melakukan korupsi. Apalagi korupsi adalah hal yang paling merugikan masyarakat. Sesuai dengan visi dan misi LSM yang dia pimpin IPSPK3 RI, dia sering mengungkap kasus korupsi di Riau. Jangan sampai anak cucu kita menderita nanti akibat ulah manusia dengan terus menerus melakukan korupsi, kata Marganda Simamora kepada Horas.
Menjawab wartawan seputar akibat listrik yang selalu mati padam, Marganda mengakui bahwa masyarakat kecil sangat dirugikan. Ini kinerja PLN yang kurang professional. Hal ini tidak boleh lagi terulang ke depan. Masyarakat tidak mau tahu,yang penting listrik terus nyala, ujarnya.
Marganda Simamora, dilahirkan di Dolok Sanggul pada tanggal 4 September 1974. Dari hasil perkawinannya dengan Jalaria Aritonang, dia telah dikaruniai empat anak. Alumni Universitas HKBP Nomensen ini menamatkan kuliahnya dari Fakultas Pertanian jurusan Tekonologi Pertanian ini tahun 1995. Dia sempat mengajar di Universitas Nomensen sebagai Asisten Dosen Fakultas Pertanian.
Setelah itu dia dating ke Riau dengan pekerja di PT. Riau Bumi Bina Makmur sebagai Askep. Setelah itu dia bekerja di PT Uniseraya sebagai Menejer Area dan kemudian pindah ke PT Duet Riza sebagai Direktur Produksi.
Semua atribut pekerjaan yang dia lewati dia tinggalkan. Dia pun membangun sebuah Lembaga Swadaya Masyakat. Disinilah dia berkecimpung mendampingi masyarakat dalam memperjuangkan hak-haknya. "Saya sangat senang membantu masyarakat dalam memperjuangkan hak-haknya, seperti membantu masyarakat dalam memperjuangkan tanah yang diserobot oleh PT Bintang Sejahtera," sebut Marganda.
Lalu, apa yang membuat hatinya tergerak untuk ikut menjadi calon anggota DPRD Provinsi Riau dari Daerah Pemilihan Kampar? "Saya ingin mengabdi kepada masyarakat Riau," jawabnya singkat. Dia melihat bahwa Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKPI) sangat cocok untuk dirinya. Partainya nasionalis, tidak memandang suku, agama dan ras.
“Mengapa saya memilih bergabung dengan PKP Indonesia, ibarat naik mobil bersih tanpa tikus dan pencopet, dan dinakhodai seorang Sutiyoso yang sudah teruji, Jenderal dua periode jadi Gubernur DKI Jakarta tanpa korupsi dan diskriminasi,” sebut Marganda.
Visi dan Misi PKPI
PKP INDONESIA memandang bahwa kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara perlu senantiasa dikembangkan dengan mengacu pada dua hal pokok :
a. Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 serta Pancasila sebagai ideologi negara dan dasar negara sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 yang dirinci sebagai berikut :
Wawasan Kebangsaan yang senantiasa harus dipupuk dan ditumbuh-kembangkan untuk mewujudkan suatu tatanan masyarakat bangsa yang besar dan kokoh, nasional, bersatu-padu, beradab, berbudaya, dan tidak diskriminatif.
Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dijaga kedaulatan dan dikembangkan eksistensinya melalui pemerintahan yang bersih, jujur, adil, berkualitas, demokratis, berwibawa, kuat, taat pada konstitusi, hukum, serta bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Peri kehidupan rakyat yang bersatu dan bekerjasama, berkeadilan dan demokratis, berkesejahteraan sosial, berkarakter, beretika - bermoral - berakhlak mulia, memiliki etos kerja keras yang tinggi serta profesional.
b. Keadaan nyata masyarakat serta kecerdasan yang dicapai setelah tahun 1945, yang pada gilirannya juga menghasilkan tuntutan terhadap sesama bangsa dan negara.
Kehidupan bangsa dan negara pada saat ini dan ke masa depan menyaratkan diperlukannya penegakan keadilan, persatuan, dan kesejahteraan sosial sebagai suatu kesatuan makna dan nafas perjuangan seluruh rakyat Indonesia.
Persatuan bangsa hanya dapat terpelihara dan semakin kokoh bila ada keadilan. Keadilan yang diperjuangkan perwujudannya haruslah memperkuat dan memperdalam makna persatuan.
Dengan demikian, maka visi PKP INDONESIA adalah terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang berkeadilan, bersatu dan berkesejahteraan sosial dengan menjunjung tinggi supremasi hukum.
Misi :
Untuk mewujudkan visi tersebut, PKP INDONESIA mengemban misi sebagai berikut :
Mempertahankan kedaulatan dan eksistensi serta tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 sepanjang masa. Untuk itu PKP INDONESIA akan bekerjasama dengan segenap komponen bangsa dan lapisan masyarakat sebagai pemilik kedaulatan, termasuk TNI dan POLRI.
Mewujudkan keadilan, kesejahteraan sosial dan hak-hak politik rakyat untuk mewujudkan peri-kehidupan yang adil, beradab, berbudaya dengan menjunjung tinggi supremasi hukum, demokrasi dan hak asasi manusia (HAM).
Memperkokoh persatuan yang nyata dalam tatanan masyarakat majemuk melalui peri kehidupan yang adil, setara, merata dan tidak diskriminatif.
Mewujudkan pemerintahan yang jujur, demokratis, efisien, efektif, bersih, tidak menyalahgunakan wewenang, berwibawa, kuat dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) agar mampu menyelenggarakan urusan negara dan kepentingan negara untuk melayani kepentingan masyarakat.
Mewujudkan masyarakat kewargaan (civil society) yang kuat, sehat, cerdas, professional, beradab (civilized society) dan bersih (clean society) melalui pembangunan kesehatan dan pendidikan serta penciptaan kesempatan kerja dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Mewujudkan kehidupan bangsa dan negara yang bermartabat, sehingga dapat berperan dalam pergaulan dunia, dan dihormati, serta mampu bersaing dan berkembang dalam kompetisi ekonomi dan politik secara global.
Dengan demikian maka misi PKP INDONESIA adalah mewujudkan masyarakat kewargaan (civil society) yang berkeadilan, bersatu, berkesejahteraan sosial dalam mewujudkan pemerintahaan yang kuat, efektif, efisien, bersih, taat hukum, berwibawa di Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu bersaing serta dihormati dalam pergaulan dunia. *)
Langganan:
Postingan (Atom)