Daftar Blog Saya

Jumat, 22 November 2013

Menelusuri Bansos Anggota DPRD Pekanbaru Hery Freddy Simanjuntak

60 Persen untuk Pemilik Proposal dan 40 Persen untuk Anggota Dewan

Setelah di telusuri lebih jauh ternyata memang benar politik yang berbau agama ini akan merusak masyarakat yang tidak mengerti politik.

Pekanbaru, Horas
Setelah sepekan tim Horas menjelajahi dimana bansos pds yang saat ini banyak diketahui siluman, ternyata masih banyak lagi basis-basis partai pds yang siluman untuk tahun 2012.
Sementara dilapangan banyak yang tidak mengetahui bahwa dana tersebut ada dari pemko Pekanbaru, tetapi semuanya permainan anggota dprd yang merekomendasi proposal tersebut, ada semacam kebiasaan kalau dana itu turun dari pemko dewan tersebut mendapat jatah, atau dibagi 60% untuk pengurus proposal dan 40% untuk dewannya 
Lurah Palas Hamza pernah menadatangani proposal atas rekomendasi anggota dprd kota pekanbaru dari partai pds Hery Freddy Simanjuntak bahwa semua proposal yang ditandatangani lurah tersebut telah melalui prosudur, karna sudah ditandatangani RT/RW setempat dan sudah diparaf oleh seklur.
"Ya memang saya pernah tanda tangani proposal yg anggaran Rp 30 juta ada beberapa nama di kelurahan saya tapi saya kan ngak mungkin cek langsung ke bawah," tegas Hamza Lurah Palas.
Hamza mengatakan semua proposal yang pernah ditandatangani sampai saat ini tidak pernah ada kelompok-kelompok yang sudah menerima bantuan sosial yang dari Pemko. Satu contoh Kelompok Pelestasi Musik Tradisional Batak Jalan Perjuangan Palas. Sepengetahuan lurah Palas yang punya musik tradisional batak di palas hanya dua orang yaitu Sitanggang dan Nainggolan di Pastoran.
Salah seorang warga Palas mengatakan semua proposal yang dibuat dari Palas itu hanya menjual nama warga Palas saja sementara perbuatan anggota dewan dari pds Hery Freddy Simanjuntak tidak pernah berbuat di wilaya Palas. Contoh jalan-jalan di Palas saat ini masih banyak berlumpur sementara kita melihat di wilayah lain gang- gang pemukiman masyarakat sudah banyak yg di semenisasi atau dicor," ya coba lihat jalan kami ini belum di semenisasi, sementara suara dia dulu hampir 80% untuk pds," tegas pak Gultom.
Sementar di wilayah Rumbai Kukit ada juga kelompok ternak rumbai bukit yg sampai saat ini kelompok tersebut tidak ada. Waratwan Horas mencari tahu dimana kelompok ternak tersebut,ternyata tidak ada. Kita mencoba bertanya kepada warga setempat apa mereka pernah tau ada kelompok ternak di kampung mereka, semua warga Rumbai Bukit terkejut mendengar ada kelompok ternak di wilayah mereka karna hampir 50% orang batak di wilayah Rumbai Bukit berternak babi. “Bahkan kapan itu ada kelompok ternak di sini aku tidak pernah tau ada kelompok ternak di sini," tegas M Sianturi dengan perasaan terkejut.
Sianturi juga menambahkan kenapa jadi anggota dewan dari dapil lain membuat usaha ternak di wilayah yagg bukan daerah pemilihan nya, sementara di jalan fajar masih banyak peternak babi disana kenapa harus dirumbai. Dari sini sudah ada pertanyaan kepada dewan tersebut apa ada udang di balik batu, atau udang dibalik bakwan. Sianturi juga meminta agar pihak pihak yg berwajib tegas menyelidiki dana bansos yg saat saat ini tidak jelas kemana arahnya, apakah menguntungkan masyarakat atau memperkaya diri sendiri, pinta bpk sianturi dengan nada keras. 
Sementara kader pds mengharapkan ketiga anggota dewan yg sudah pindah partai agar legowo meninggalkan kursi dewan tersebut, karna mereka bertiga tidak lagi anggota, atau kader pds.
Ferry Shandra Pardede, Kudus Kurniawan Siahaan, Donna Rosita Hutauruk sudah terdaftar sebagai calon anggota legeslatif dari partai Hanura. Seluruh kader pds meminta agar walikota menarik semua fasilitas yang dipakai anggota dprd dari fraksi pds tersebut. Dan kepada badan kehormatan (BK) anggota dewan agar bersikap tegas kepada anggota dprd yang berpindah partai. 
Kepada aparat penegak hukum diminta untuk mengusut kasus ini sampai tuntas. (jnt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar