Torang Lumbantobing sudah dua periode menjabat sebagai Bupati Tapanuli Utara. Masyarakat sudah menikmati hasil pembangunan yang dilaksanakan selama sembilan tahun belakangan ini.
Banyak daerah terpencil yang sudah dibuka akses seperti pembukaan jalan baru dan peningkatan jalan.
Sebuah teori menyebutkan bila akses jalan telah terbuka ke daerah terpencil, maka hasil bumi dari daerah tersebut bisa diangkut dengan lancar sehingga perekonomian masyarakat desa tersebut berkembang. Ini sudah terlaksana di pedesaan di wilayah Tapanuli Utara.
Tidak bisa dipungkiri dan tidak bisa disangkal, selama kepemimpinan Toluto, pembangunan di Tapanuli Utara sudah berjalan.
Sejak kepemimpinannya, Toluto termasuk salah satu pemimpin yang sering turun ke desa-desa melihat secara langsung kehidupan warganya. Dengan demikian, dia bisa menyerap secara langsung dari warga, pembangunan apa saja yang dikehendaki masyarakat.
Baik soal pendidikan, kesehatan serta sarana dan prasarana yang diperlukan masyarakat. Dengan demikian, bupati tidak hanya mendengar laporan dari bawahannya.
Memang, harus diakui, pembangunan itu tidak ada cukupnya dan tidak ada henti-hentinya. Setiap tahun pemerintah mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit untuk membangun bangsa dan negara ini termasuk membangun Tapanuli Utara Sumatera Utara.
Beberapa waktu lalu, saya, Pantas Sitompul, berkunjung ke Kecamatan Adiankoting. Dari warga diperoleh informasi bahwa Bupati Tapanuli Utara Torang Lumbantobing sangat intens berkunjung ke desa-desa sejak menjabat sebagai bupati. Tidak hanya belakangan ini, tapi selama ini juga sudah berjalan.
Cuma, ketika saya pergi ke kampung halamanku Soposaba Desa Pagaran Pisang, saya merasakan ada susuatu hal yang membuat perasaanku tidak enak. Siangnya saya tidak merasakan sesuatu yang kurang, namun di malam hari saya sangat terkejut merasakan sebuah suasana gelap gumpita.
Penerangan listrik tidak ada. Yang ada hanya lampu teplok. Di rumah tetangga sebelah ada juga menyala lampu strongking. Di rumah yang sedikit agar jauh dari tempat saya malam itu ada sebuah sinar terang, ternyata adalah genset.
Menurut warga disana, sejak jaman baholok sampai Indonesia Merdeka dan sampai sekarang dua periode SBY menjabat sebagai Presiden, mereka tidak pernah mendapat penerangan listrik.
Saya bertanya kepada warga, apakah bupati pernah berkunjung ke Soposaba ini? Ada yang menjawab “mungkin belum”.
Karena itu saya usulkan kepada mereka supaya mengundang Pak Bupati Toluto. “Ah, ai so huboto hami songon dia carana mengundang pak bupati, ndang tolap hami i,” kata seorang ayah setengah baya.
Hudok tu nasida, molo ro pak bupati tu hutaon, pintor mangolu do listrik di hutaon. Dalan tu huta on pe sian Pagaran Pisang pasti do patureanna. “Antong molo songon i taundang ma bah pak bupati tu hutantaon,” kata seorang ibu sambil menunjukkan rasa semangatnya. (Pantas Sitompul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar