Daftar Blog Saya

Rabu, 09 Januari 2013

Tim Rekonsiliasi IKBR Terbentuk, Ketuanya Andus Hutasoit. Diberi Waktu Satu Minggu untuk Bersatu


Pimpinan Rapat : Andus Hutasoit, FK Saragih, N Purba, Yonesri Situmeang, Bintang Sianipar, Dapot Sinaga, Rustam Panjaitan, M Matondang

Andus Hutasoit

TAHUN II | edisi 07 | 09 - 22 Jan 2013
Horas, Pekanbaru
Masyarakat Batak yang ada di Kota Pekanbaru marah terhadap dualisme kepengurusan IKBR. Mereka akan memboikot seluruh kegiatan IKBR di Kota Pekanbaru sebelum kedua kubu bersatu.

Pertemuan Masyarakat Batak Peduli IKBR di Hotel Ibis, Selasa malam (8/1) yang diprakarsai Andus Hutasoit memanas. Ratusan Punguan Parsahutaon yang ada di Kota Pekanbaru yang diundang sebagai peserta pertemuan tersebut saling memberikan pendapatnya tentang dualisme kepemimpinan IKBR.

Pada umumnya, para pengurus parsahutaon tidak menginginkan adanya dua kepengurusan IKBR. Masyarakat Batak Pekanbaru memaksa kedua kubu untuk bersatu. Bila kedua kubu tidak mau bersatu, maka masyarakat batak Pekanbaru akan bertindak tegas dengan memboikot seluruh kegiatan kedua kubu IKBR di Kota Pekanbaru.

Pertemuan yang dipandu Yonesri Situmeang itu mengambil satu kesepakatan bersama yaitu dengan membentuk Tim Rekonsilisasi IKBR yang diketuai Andus Hutasoit. Seluruh peserta rapat yang terdiri dari ratusan Punguan Parsahutaon malam itu juga memberi mandat kepada tim rekonsilisasi untuk mengadakan pendekatan kepada kedua kubu IKBR yang masing-masing mengklaim dirinya yang benar.     
Kepada Tim Rekonsiliasi diberi tenggang waktu satu minggu untuk untuk mendamaikan kedua kubu yang bertikai.

Bila dalam waktu satu minggu tidak ada titik terang untuk bersatu, maka masyarakat batak Pekanbaru akan kembali menghidupkan Ikatan Keluarga Batak Pekanbaru Sekitarnya (IKBPS) yang berdiri tahun 2000 bersamaan dengan IKBR Provinsi Riau.

IKBPS inilah nantinya yang menjadi wadah paguyuban batak di Kota Pekanbaru dan seluruh warga batak Pekanbaru tidak mengakui IKBR. Dan, di Kota Pekanbaru tidak dibolehkan dibentuk IKBR. Yang menjadi anggota IKBPS adalah Punguan Parsahutaon.

Ketua Tim Rekonsilisasi IKBR yang mendapat mandat dari seluruh masyarakat batak Pekanbaru melalui Pengurus Punguan Parashutaon adalah Andus Hutasoit dengan anggotanya FK Saragih, N Purba, Bintang Sianipar, Yonesri Situmeang, Dapot Sinaga, Rustam Panjaitan dan M Matondang. (Para pimpinan rapat).
Pencerahan FK Saragih

Sebelum keputusan tersebut diketuk palu oleh pimpinan rapat, panatua FK Saragih memberikan pencerahan kepada peserta. Secara panjang lebar FK Saragih memaparkan bagaimana kehidupan berbangsa dan bernegara, secara khusus kehidupan masyarakat batak secara budaya dan agama.

Sesekali peserta tertawa terpingkal-pingkal mendengar ceramahnya yang disampaikan dengan gaya humoris. Dia juga menyinggung bahwa dalam satu tubuh tidak boleh dua kepala.
Pemaparan dari pimpinan rapat

Andus Hutasoit selaku pemrakarsa sekaligus pengundang mengatakan maksud dan tujuan dikumpulkannya para pengurus Punguan Parsahutaon adalah untuk menyatukan pikiran mencari jalan keluar menyatukan IKBR.

Sebenarnya, kata Andus, kedua kubu sudah dihimbau lewat media cetak supaya bersatu. Tidak ada tanggapan. Lalu disurati, itupun tidak dijawab. Kami sudah mengingatkan mereka akan bahaya yang muncul nantinya di tengah masyarakat bila masalah dualisme kepemimpinan IKBR ini tidak segera diatasi. Dia teringat dengan kemelut HKBP yang terjadi beberapa tahunsilam. Bahkan, kata Andus, saya sudah membuat ultimatum. Bila kedua kubu tidak mau bersatu, jangan disalahkan bila tokoh muda untuk berbuat dan mengambil tindakan.

Sebagai masyarakat yang peduli IKBR, kata Andus, kita harus mencegah agar kedua kubu jangan sampai membentuk pengurus IKBR di Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa. Bila ini terjadi, maka tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi.

Tokoh muda dari sub etnis Simalungun N Purba mengharapkan dengan sangat agar hasadoan ni halak batak di Riau tetap terjada. Kedua belah pihak harus tetap kita rangkul untuk bersatu kembali.

Sementara Dapot Sinaga dengan semangat tinggi meminta agar malam itu juga dibentuk pengurus Ikatan Keluarga Batak Pekanbaru Sekitarnya (IKBPS). Biar nanti pengurus IKBPS ini yang mengadakan rekonsiliasi dengan kedua kubu. Bila sudah bersatu, kita tanggalkan IKBPS dan kembali ke IKBR. Namun, pendapat ini ditentang oleh peserta.
Patar Sitanggang

Patar Sitanggang sempat mempertanyakan keberadaan IKBR Kota Pekanbaru sekarang ini. “Dimana ketua IKBR Kota Pekanbaru kenapa tidak hadir dalam pertemuan ini, padahal kita membahas soal IKBR Pekanbaru,” katanya nada bertanya.

Usul konkrit dari Patar Sitanggang agar masyarakat batak peduli IKBR membentuk tim dan diberi mandat oleh seluruh Pengurus Parsahutaon yang hadir untuk mempersatukan kedua kubu. Sebelum bersatu, seluruh kegiatan kedua kubu dibekukan.

Kepada Horas Patar Sitanggang berkomentar, sebaiknya IKBR dibubarkan saja bila mereka tetap bercokol dengan pendiriannya tidak mau bersatu. Sebab, bila hal ini dibiarkan terus berlangsung, maka akan terjadi perang saudara sesama batak di Provinsi Riau ini. Cara membubarkan gampang,tinggal niat dari para pendiri IKBR.

Dalam pertemua itu juga muncul mendapat yang mensinyalir munculnya dualisme kepengurusan IKBR adalah untuk kepentingan Pemilukada Gubernur Riau. Kami rindu akan perbuatan nyata IKBR di tengah masyarakat selama ini. Kenapa musti IKBR terpecah belah sekarang ini, apakah hanya untuk kepentingan Pemilukada, kata JM Lumbanbatu bertanya.

Pak Mei Manalu sependapat dengan usul Dapot Sinaga agar segera dibentuk IKBPS dan dipilih pengurusnya. Sifatnya temporer dan bila nanti sudah berdamai, kita kembali ke IKBR, kata Manalu.

Tampubolon, seorang peserta yang duduk di barisan depan meminta kepada pimpinan rapat untuk menjelaskan apa latar belakang terjadinya dualisme kepengurusan IKBR. Kalau memang ada yang salah di dalam tubuh IKBR atau ada yang salah dalam menjalankan organisasi ini, mari kita perbaiki dan pecahkan bersama. Kita bentuk tim konsolidasi untuk memecahkan masalah tersebut.

Viator : Bersedia Bersatu
Mantan Ketua Umum IKBR Viator Butarbutar yang dihubungi Horas melalui telepon selularnya memberi tanggapan positif dengan adanya tim rekonsiliasi IKBR yang diprakarsai Andus Hutasoit. *)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar