Pesta Kembang Api dan Atraksi Barongsai Hibur Warga Kandis
LANGIT hitam malam itu sontak berubah dengan warna-warni dari Kembang Api, persis di Km 73 Kandis Kabupaten Siak. Suara petasan dan kembang api yang menghiasi langit tengah malam itu, Selasa, (12/3) membuat masyarakat setempat keluar dari rumah menyaksikan sebuah pemandangan indah pesta kembang api.
Ada yang hanya menyaksikan dari halaman rumah, ada juga yang turun ke jalan raya dan tidak sedikit pula yang mendatangi lokasi pesta kembang api tersebut yaitu Vihara Hok Tek Kiong yang berada di Km 73 Kandis. Sekitar 50 meter dari jalan besar masuk melalui sebuah gang diantara ruko-ruko yang berjejer.
Di halaman Vihara tersebut berkumpul warga Tionghoa bercampur baur dengan warga setempat menyaksikan pesta kembang api. Unsur Pimpinan Kecamatan Kandis seperti dari kecamatan, Polsek dan Danramil serta para tokoh masyarakat tampak hadir. Tidak bisa dipungkiri bahwa pelaksanaan pesta kembang api malam itu benar-benar menjadi sebuah hiburan gratis buat masyarakat Kandis secara umum yang berlangsung hampir satu jam. Acara Pesta Kembang Api mengawali kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Vihara Hok Tek Kiong Kandis yang ke-6 tahun 2013.
Besoknya, Rabu, (13/3) pagi diadakan acara ritual agama Budha di dalam Vihara yang dipimpin oleh Pekong Kwan Tekong. Di halaman Vihara juga diadakan acara pembakaan kertas yang juga dipimpin oleh Pekong Kwan Tekong. Siang hingga malam diadakan atraksi Barongsai.
Vihara Hok Tek Kiong berdiri tahun 2005 diatas sebidang tanah yang dihibahkan oleh seorang pengusaha dari Pekanbaru yaitu Alimin. Di awal pembangunannya, tidak banyak yang memberi sokongan. Namun lambat laun sokongan datang dari mana-mana sehingga bangunan tersebut bisa kokoh berdiri seperti sekarang ini.
Vihara ini berada dibawah naungan Yayasan Sosial Hikmat, kata Hasan kepada Horas, Rabu, (13/3). Hasan sendiri adalah Ketua Yayasan Sosial Hikmat. Dia juga adalah Ketua Keluarga Masyarakat Tionghoa Kecamatan Kandis. Bahkan, dia dipercaya sebagai Ketua Vihara. Tidak heran, semua warga Tionghoa yang ada di Kandis menyapa Hasan dengan panggilan "Ketua".
Sejak diresmikan tahun 2007, Vihara ini dijadikan sebagai tempat sembahyang (rumah ibadah) bagi penganut agama Budha yang ada di Kecamatan Kandis sekitarnya setiap hari. Walau tergolong kecil, namun bagi mereka tempat ibadah ini sangat dibutuhkan. Letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau.
Ketua Vihara Hasan didampingi Bendahara Joko dan pendiri Alimin, jumlah warga Tionghoa di Kecamatan Kandis berkisar 120 kepala keluarga. Sejak awal pembangunannya hingga berdiri dan dipergunakan hingga sekarang, tidak ada permasalahan berarti. Semua perijinan menyangkut berdirinya Vihara ini sudah ada. Pemerintah setempat mulai dari Ketua Rt, Rw, Lurah, Camat sampai Bupati memberi dukungan penuh atas pendirian rumah ibadah bagi kaum Budha ini.
Pendiri Yayasan Sosial Hikmat, Alimin, mengatakan sumbangan dari masyarakat atas pembangunan fisik Vihara terus mengalir setiap tahunnya. Diantaranya, jalan menuju Vihara merupakan sumbangan masyarakat.
Sumbangan masyarakat lainnya, kata Alimin, yaitu sepasang Naga yang terdapat di Gapura pintu masuk, Naga dan Harimau yang terdapat di dalam pintu masuk, serta sepasang Naga yang terdapat di atas atap. Dan masih banyak bangunan lainnya yang berasal dari sumbangan masyarakat, kata Alimin sambil mengucapkan terima kasih kepada para donateur yang telah memberikan sumbangannya.
Danramil Kandis Masri Khat, anggota dan Alimin dan Hasan |
Selain dimanfaatkan sebagai rumah ibadah, Vihara ini juga sangat dirasakan sebagai sarana kebersamaan dan persaudaraan sesama warga Tionghoa.
Masyarakat setempat dari berbagai suku dan agama yang ada di Kecamatan Kandis juga memberi apresiasi. Semua hidup rukun dan damai. Satu sama lain saling menghormati dan tetap terjalin hubungan silaturahmi yang baik. Hubunan antar umat Beragama di daerah ini juga terjaga dengan baik, kata Zakirman Ketua Rt 01/Rw 05 Kelurahan Simpang Blutu Kandis kepada Horas. Ditambahkannya, kehadiran Vihara ini sejak dibangun hingga sekarang tidak ada masalah dan perijinannya sudah lengkap.
Kehadiran Vihara Hok Tek Kiong di Kandis Kabupaten Siak banyak memberi nilai positif terhadap masyarakat setempat. Masyarakat Kecamatan Kandis baru mengenal dan menyaksikan sendiri Barongsai sejak Vihara ini berdiri. Soalnya, pihak pengelola Vihara ini setiap tahun mendatangkan Barongsai ke Kandis dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Vihara ini. Begitu juga dengan pesta Kembang Api. Masyarakat setempat selama ini hanya melihat kembang api di layar kaca televisi. Pada peringatan Hari Ulang Tahun Vihara Hok Tek Kiong ke-6 ini, masyarakat Kandis sangat terhibur dengan Pesta Kembang Api yang dilaksanakan di halaman Vihara.
Selama dua malam berturut-turut, pengelola Vihara ini mengadakan Pesta Kembang Api, yaitu Selasa malam (12/3) dan Rabu malam (13/3). Dari jarak jauh dan jarak dekat, masyarakat Kandis menyaksikan begitu indahnya langit malam yang dihiasi kembang api warna-warni. Anak-anak, remaja, ibu-ibu dan bapak-bapak berkerumun mendekat ke lokasi Vihara untuk menyaksikan pesta kembang api di hari pertama dan hari kedua. Begitu juga pada hari kedua pesta kembang api yang dibarengi dengan atraksi Barongsai di lokasi Vihara.
Atraksi Barongsai
Atraksi Barongsai dimulai sejak pukul 14.00 Wib, Rabu, (13/3) di Vihara. Setelah itu rombongan Barongsai mengadakan atraksi di Mapolsek Kandis. Masyarakat setempat berkerumun di halaman Mapolsek Kandis menyaksikan atraksi Barongsai. Dua Barongsai warna merah dan putih terlebih dahulu atraksi di pintu masuk Polsek kemudian masuk ke dalam dan memasuki setiap ruangan yang ada di Mapolsek itu.
Beberapa orang anggota Polsek Kandis tampak hadir menyambut kedatang Barongsai. Syaiful, Kanit Intelkam mewakili Kapolsek berdiri dan mengangkat tangan tinggi sambil melambai-lambaikan tangan kanannya dengan amplop merah berisi uang (angpau). Ini sebagai pancingan agar kedua Barongsai memakanannya. Barongsai pun berdiri dan mengambil angpau yang ada di tangan Syaiful. Tidak ketinggalan, anggota polisi lainnya juga berdiri sambil memegang angpau. Pemberian angpau kepada Barongsai sudah menjadi kebiasaan dalam setiap atraksi.
Dari Mapolsek, rombongan Barongsai menuju Kantor Koramil Kandis. Disana sudah menunggu Danramil Kandis Masri Khat bersama anggotanya. Setelah Barongsai memberi hormat kepada komandan berbaju hijau itu, kedua Barongsai memasuki setiap ruangan. Katanya untuk membersihkan setiap ruangan. Danramil serta anggotanya berkesempatan memberikan angpau kepada kedua Barongsai. Sebelum rombongan Barongsai meninggalkan tempat itu menuju Kantor Camat Kandis, terlebih dahulu diadakan foto bersama antara kedua Barongsai dengan Danramil dan anggotanya serta pengurus Vihara Hok Tek Kiong.
Di kantor Camat Kandis, rombongan disambut Sekcam dan seluruh staf yang dari tadi belum pulang kantor hanya menunggu kedatangan Barongsai. Masyarakat setempat juga berdatangan menyaksikan atraksi tersebut. Disini, Barongsai juga memasuki setiap ruangan kantor Camat untuk dibersihkan. Sekcam dan beberapa orang stafnya juga memberikan angpau kepada Barongsai.
Atraksi Barongsai tidak hanya dilakukan di kantor UPIKA (kantor Polsek, Koramil dan Camat) juga dilakukan di kediaman warga. Diantaranya di Kedai Chandra Snack, Bengkel dan rumah Pak Hasan (Ketua Vihara), Bengkel Utama Jaya Motor milik Asiong, Bengkel Akuang, di tempat terbuka halaman dokter praktek di Pasar Minggu, Tpkp Perabot Asia Sukses Mandiri, Bengkel Yamaha dan terakhir di Swalayan Pasaraya Kandis milik Alimin.
Wartawan Horas yang mengikuti perjalanan atraksi Barongsai tersebut menyaksikan animo dan sambutan masyarakat Kandis sangat tinggi. Setiap atraksi banyak warga Kandis mendekat menyaksikannya, baik anak-anak, remaja, ibu-ibu dan bapak-bapak. Dari raut wajah warga yang menyaksikan atraksi tersebut terihat kegembiraan yang dibuktikan dengan wajah ceria dan sesekali tertawa. Kehadiran Barongsai di Kandis benar-benar membawa hiburan segar bagi warga setempat.
Pantauan Horas di Swalayan Pasar Raya Kandis, ada seorang penjaga swalayan yang ketakutan dan tidak berani melihat secara dekat Barongsai. Wanita penjaga swalayan ini berondok saat Barongsai melewatinya. "Saya takut……," katanya sambil tertawa terbahak-bahak.
Membersihkan Ruangan
Pertunjukan Barongsai, ternyata tidak hanya sekedar hiburan belaka bagi masyarakat. Ada satu makna tersendiri bagi warga Tionghoa, yaitu mengusir roh-roh halus dan roh jahat yang ada dalam rumah. Maka, ada satu istilah yaitu membersihkan ruangan. Disaat Barongsai memasuki setiap ruangan rumah atau kantor yang dikunjungi, diyakini, bila di dalam ruangan itu ada mahluk halus dan roh jahat akan pergi dan tidak akan kembali lagi. Soalnya, roh jahat sangat takut kepada Barongsai.
Malam penutupan
Perjalanan atraksi Barongsai yang sangat melelahkan itu berakhir hingga pukul 19.00 Wib malam. Kemudian seluruh krew Barongsai kembali ke Vihara dan makan malam bersama pengurus Vihara dan warga Tionghoa lainnya. Sebelum makan, tampak para warga melakukan sembahyang di dalam Vihara.
Pukul 20.00 Wib, Barongsai kembali menunjukkan kebolehannya. Pertunjukan Barongsai di malam penutupan itu diawali dengan pertunjukan music saja tanpa tarian Barongsai. Alat music yang dimainan diantaranya Tambor, Cecer dan Gong. Pukulan Tambor pertama sangat keras sehingga menghentakkan suasana malam itu menjadi ramai.
Usai pertunjukan alat music Barongsai dua babak, Barongsai merah dan putih memulai atraksinya. Setiap gerakannya yang lincah, tetap sesuai dengan alat music yang dimainkan. Warga Tionghoa bersama anak-anaknya mulai mendekat. Terlihat ada yang mengabadikan pertunjukan itu dengan itu dengan kamera handphond, ada juga yang merekamnya dengan kamera Ipad.
Dalam waktu hitungan menit, pintu masuk Vihara sudah dipadati warga Kandis. Mereka ingin kembali menyaksikan pertunjukan Barongsai. Setelah keluar dari dalam Vihara, kedua Barongsai menemui warga yang sudah berkerumun di pintu masuk sampai ke pintu gerbang jalan besar.
Pesta kembang api kembali digelar. Pengunjung semakin mendekat untuk menyaksikan indahnya kembang api menghiasi udara malam cerah itu. Warga Kandis sekitar lokasi Vihara juga menyaksikan kembang api tersebut di udara dari jarak jauh. Sambil pesta kembang api, kedua Barongsai tetap menari sesuai iringan music tambor. Horas mencatat, pertunjukan Barongsai dibarengi dengan pesta kembang api pada malam penutupan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Vihara Hok Tek Kiong Kandis ke- 6 berlangsung selama 40 menit non stop.
Horas juga mencatat, sejak acara dimulai dari pagi, Rabu, (13/3) hingga malamnya tidak ada kata-kata sambutan. Semua acara berjalan secara spontan sesuai yang sudah diaturkan sebelumnya.
Barongsai Himpunan Tjinta Teman (HTT) Pekanbaru
Barongsai yang tampil di Kandis diundang dari Himpunan Tjinta Teman (HTT) Pekanbaru. Aseng, pimpinan Barongsai HTT Pekanbaru kepada Horas mengatakan, jumlah anggotanya (pemain) sebanyak 29 orang. Tapi yang dibawa ke Kandis hanya 14 orang. Para pemain Barongsai ini umumnya anak sekolah SMP, SMA dan ada juga yang sudah kerja.
Pemain Barongsai ini, ternyata, tidak hanya anak-anak warga Tionghoa. Ada juga Jawa dan Minang. Itu artinya, siapa saja yang ingin belajar Barongsai, HTT Pekanbaru terbuka. Latihannya empat kali dalam satu minggu, yaitu Selasa dan Kamis pukul 19.00 Wib. Sabtu dan Minggu pukul 14.00 Wib. Tempat latihannya di Jalan Riau Ujung Pekanbaru. Pelatihnya yang cukup handal ada tiga orang yaitu Hendra, Manto dan Salim. Alat music pengiring tarian Barongsai hanya ada tiga yitu Tambor, Cecer dan Gong.
Di Pekanbaru hanya terdapat tiga buah perkumpulan Barongsai. Salah satunya dalah Barongsai HTT Pekanbaru yang berdiri tahun 2001. Perkumpulan ini sudah sering tampil di Pekanbaru. Bahkan sudah beberapa kali mengikuti pertandingan Barongsai tingkat Nasional. Pernah mengikuti Presiden Cup Megawaty Soekarno Putri di Yogyakarta dan berhasil mendapat juara harapan satu. Tahun 2012 kemarin mendapat juara harapan satu di Selatpanjang.*Horas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar